Jakarta, Jangan biarkan anak-anak menonton film tanpa
ditemani orang tua. Salah-salah, mereka bisa menonton adegan dewasa yang
tidak sepatutnya dilihat anak-anak. Sebuah penelitian menemukan anak
berumur 12-14 tahun sudah terpengaruh akibat tontonan syur ini.
Dalam
penelitian ini, peneliti di AS menganalisis konten seksual dari ratusan
film terlaris yang dirilis pada tahun 1998 hingga 2004. Peneliti
kemudian menanyai lebih dari 1.200 orang anak-anak berusia 12-14 tahun,
film manakah yang sudah mereka tonton.
Setelah 6 tahun, para
peserta kemudian disurvei untuk mengetahui kapankah mereka mulai menjadi
aktif secara seksual dan apakah terlibat dalam perilaku seksual yang
berisiko, misalnya sering berganti pasangan dan tidak menggunakan
kondom.
Remaja yang lebih sering menonton konten seksual dalam
film sudah mulai berhubungan seks di usia muda, punya pasangan seks yang
lebih banyak dan cenderung jarang menggunakan kondom saat berhubungan
seks.
Untuk menentukan adegan seks seperti apa yang dapat
mempengaruhi perilaku seksual remaja, para peneliti memusatkan
perhatiannya pada ciri kepribadian yang disebut 'mencari sensasi', yaitu
sifat yang mengacu pada kecenderungan mencari bentuk stimulasi baru
yang intens. Sifat ini mencapai puncaknya saat anak berusia 10-15 tahun.
Penelitian
yang dimuat dalam jurnal Psychological Science ini menemukan bahwa
remaja yang sering menonton konten seksual lebih besar kecenderungannya
memiliki sifat mencari sensasi. Di antara anak yang menonton adegan seks
di film, perilaku mencari sensasi dapat bertahan sampai akhir masa
remaja dan awal usia 20 tahunan.
"Film ini pada dasarnya
mempengaruhi kepribadian dengan cara mengubah perilaku anak menjadi suka
mencari sensasi yang berimplikasi secara luas atas seluruh perilakunya
yang suka mengambil risiko," kata Ross O'Hara dari University of
Missouri seperti dikutip dari US News, Jumat (2/11/2012).
Sifat
mencari sensasi tidak sepenuhnya dapat menjelaskan bagaimana konten
seksual dalam film dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja. Remaja
mempelajari perilaku tertentu dari adegan seks di film. Misalnya, remaja
menggunakan film untuk mendapatkan gambaran seksual yang memberi contoh
bagaimana berperilaku saat menghadapi situasi emosional yang rumit.
Para
peneliti memang tidak mengatakan penelitian ini membuktikan hubungan
sebab akibat dari menonton film terhadap perilaku seksual secara
langsung. Namun penelitian ini sangat menyarankan agar orang tua
membatasi anak-anaknya melihat konten seksual dalam film-film populer di
usia muda.
Sumber:
http://detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar