Senin, 12 November 2012

Lima Makanan Pereda Migrain

Salah satu jenis sakit kepala yang banyak dikeluhkan adalah sakit kepala sebelah atau migrain. Serangan sakit kepala migrain terasa lebih menyiksa dan terkadang datang tiba-tiba. Penderita migrain akan merasakan nyeri dan berdenyut seperti dipukuli dan ditarik-tarik dan biasanya disertai dengan gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah. Penderitanya pun cenderung menjadi lebih sensitif terhadap cahaya, suara dan bau-bauan. Hal itu tentu amat mengganggu dan bisa menghambat segala aktifitas si penderita.
Kata migrain berasal dari bahasa Yunani yaitu hemicrania (hemi = setengah, cranium = tengkorak kepala). Serangan sakit kepala migrain dapat terjadi beberapa kali setahun sampai beberapa kali seminggu, dengan lama serangan biasanya 1-2 jam. Migrain atau sakit kepala sebelah sebenarnya belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, diperkirakan jenis sakit kepala ini disebabkan karena adanya hiperaktifitas impuls listrik otak yang meningkatkan aliran darah di otak sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah otak serta proses inflamasi (luka radang).

Profesor Richard B. Lipton, peneliti senior dari The Saul R. Korey Department of Neurology Albert Einstein College of Medicine, Universitas Yeshiva, mengatakan, migrain merupakan suatu gangguan kesehatan yang dapat memengaruhi kualitas hidup. Nyeri berdenyut di salah satu sisi kepala tersebut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dua kali lipat, juga penyakit kardiovaskuler lainnya seperti stroke dan tekanan darah tinggi.

Sebelum menyerah menenggak obat-obatan kimia, coba atasi migrain dengan konsumsi makanan berikut, seperti dikutip Shine.

Brokoli
Ketika kadar magnesium berkurang, tubuh biasanya akan mengalami ketegangan otot dan migrain. Konsumsi makanan mengandung riboflavin, seperti brokoli, membantu menyeimbangkan kebutuhan magnesium sehingga meredam keluhan-keluhan yang muncul.

Yogurt
Kandungan vitamin B dalam susu fermentasi ini memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan fungsi-fungsi tubuh, seperti pertumbuhan dan pembelahan sel. Vitamin yang dikenal sebagai riboflavin ini berperan menambah cadangan energi dan membebaskan kepala dari nyeri.

Telur
Kandungan protein dalam telur membantu mengontrol kadar glukosa dalam darah, dan memberi tubuh energi untuk menjalankan aktivitas sepanjang hari tanpa gangguan sakit kepala. Sajikan telur sebagai menu sarapan pembuka hari.

Bayam
Kekurangan magnesium biasanya menjadi biang keladi munculnya migrain, seperti yang biasa terjadi menjelang menstruasi. Bayam, sebagai makanan mengandung magnesium dan kaya mineral, cukup membantu mengatasi gangguan ini.

Susu rendah lemak
Minuman kaya kalsium ini membantu mengatasi ketegangan pembuluh darah, yang mempengaruhi transmisi impuls saraf. Seperti kita tahu, terganggunya aliran ini bisa mengakibatkan kepala berat dan berdebar-debar.

by:
yokozu mobile blog
yokozu mobile blog

Kamis, 01 November 2012

Tanda-tanda Jika Suami Tidak Bahagia Saat di Rumah

Jakarta - Kehidupan pernikahan tidak selamanya harus selalu 'happily-ever-after'. Pekerjaan, tugas rumah tangga dan anak seringkali menjadi masalah bagi pasangan yang telah menikah. Beragam problema itulah yang kerap kali membuat Anda atau suami tak bahagia.

Saat suami merasa tak bahagia ketika berada di rumah, biasanya ia menunjukkan perubahan sikap. Hal itu bisa berupa apa saja, termasuk caranya berinteraksi dengan pasangan hingga kehidupan seksualnya. Seperti yang dikutip dari ehow, berikut tanda-tanda jika suami merasa tak bahagia saat di rumah.

1. Jarang Ada di Rumah
Jika tiba-tiba suami Anda sering lembur di kantor, bekerja setiap akhir pekan dan bangun lebih pagi dari Anda, mungkin itu adalah tanda-tanda bahwa suami sedang merasa tidak bahagia. Jarang menghabiskan waktu di rumah bukan berarti suami Anda berselingkuh, tetapi mungkin ia membutuhkan waktu untuk sedikit berjauhan dari Anda.

2. Jarang Berkomunikasi
Komunikasi dan mengekspresikan diri adalah dua hal penting yang diperlukan untuk membangun pernikahan sehat. Keharmoniasan rumah tangga biasanya didasari oleh saling membagi perasaan, memberitahu pasangan tentang keseharian Anda, dan mimpi di masa depan. Jika suatu saat suami menolak untuk berbicara dan mengungkapkan perasaanya, bisa jadi ini dia sedang tidak dalam mood yang baik.

3. Tidak Lagi Tertarik Melakukan Seks
Kehidupan seks yang sehat dapat menjadikan pernikahan lebih harmonis. Gairah yang naik turun bukanlah masalah, tetapi jika suami telah kehilangan ketertarikan akan seks dalam waktu yang cukup lama, mungkin Anda boleh khawatir. Pertama, cobalah untuk menggodanya. Jika ia menolak, maka Anda perlu usaha lebih dari sekedar mengenakan lingerie seksi.

4. Sering Mengacam untuk Pergi
Bertengkar dalam kehidupan rumah tangga adalah hal biasa, tetapi jika suami sudah mengatakan niat untuk meninggalkan Anda maka itu adalah tanda bahwa ia tak lagi bahagia hidup bersama. Ada kemungkinan, ia pun menginginkan perpisahan atau perceraian. Beberapa orang menggunakan kalimat 'mengancam' untuk memberikan efek dramatis, tetapi ada pula yang melakukannya karena merasa bahwa masalah yang dihadapi sudah terlalu berat.

Smber: lolypop

Gawat! Adegan Seks di Film Populer Ubah Kepribadian Anak

Jakarta, Jangan biarkan anak-anak menonton film tanpa ditemani orang tua. Salah-salah, mereka bisa menonton adegan dewasa yang tidak sepatutnya dilihat anak-anak. Sebuah penelitian menemukan anak berumur 12-14 tahun sudah terpengaruh akibat tontonan syur ini.

Dalam penelitian ini, peneliti di AS menganalisis konten seksual dari ratusan film terlaris yang dirilis pada tahun 1998 hingga 2004. Peneliti kemudian menanyai lebih dari 1.200 orang anak-anak berusia 12-14 tahun, film manakah yang sudah mereka tonton.

Setelah 6 tahun, para peserta kemudian disurvei untuk mengetahui kapankah mereka mulai menjadi aktif secara seksual dan apakah terlibat dalam perilaku seksual yang berisiko, misalnya sering berganti pasangan dan tidak menggunakan kondom.

Remaja yang lebih sering menonton konten seksual dalam film sudah mulai berhubungan seks di usia muda, punya pasangan seks yang lebih banyak dan cenderung jarang menggunakan kondom saat berhubungan seks.

Untuk menentukan adegan seks seperti apa yang dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja, para peneliti memusatkan perhatiannya pada ciri kepribadian yang disebut 'mencari sensasi', yaitu sifat yang mengacu pada kecenderungan mencari bentuk stimulasi baru yang intens. Sifat ini mencapai puncaknya saat anak berusia 10-15 tahun.

Penelitian yang dimuat dalam jurnal Psychological Science ini menemukan bahwa remaja yang sering menonton konten seksual lebih besar kecenderungannya memiliki sifat mencari sensasi. Di antara anak yang menonton adegan seks di film, perilaku mencari sensasi dapat bertahan sampai akhir masa remaja dan awal usia 20 tahunan.

"Film ini pada dasarnya mempengaruhi kepribadian dengan cara mengubah perilaku anak menjadi suka mencari sensasi yang berimplikasi secara luas atas seluruh perilakunya yang suka mengambil risiko," kata Ross O'Hara dari University of Missouri seperti dikutip dari US News, Jumat (2/11/2012).

Sifat mencari sensasi tidak sepenuhnya dapat menjelaskan bagaimana konten seksual dalam film dapat mempengaruhi perilaku seksual remaja. Remaja mempelajari perilaku tertentu dari adegan seks di film. Misalnya, remaja menggunakan film untuk mendapatkan gambaran seksual yang memberi contoh bagaimana berperilaku saat menghadapi situasi emosional yang rumit.

Para peneliti memang tidak mengatakan penelitian ini membuktikan hubungan sebab akibat dari menonton film terhadap perilaku seksual secara langsung. Namun penelitian ini sangat menyarankan agar orang tua membatasi anak-anaknya melihat konten seksual dalam film-film populer di usia muda.
Sumber:
http://detik.com