Sabtu, 01 Mei 2010

Mahasiswa Prihatin pada Nasib Buruh..

Jakarta (ANTARA News) - Tiga
organisasi mahasiswa tingkat
nasional, yakni Presidium Pusat
GMNI, PB PMII dan DPP Presidium
PMKRI menyatakan amat prihatin
atas nasib dan masa depan kaum
buruh di Indonesia, terlebih parah
pekerja migran miskin yang terus
bertambah jumlahnya.
Demikian benang merah pernyataan
mereka melalui tiga aktivisnya
secara terpisah, Sabtu, terkait
momentum `May Day` (Hari Buruh
Inernasional), yang antara lain
ditandai aksi demo besar-besaran di
Jakarta, serta beberapa kota besar di
selueuh Indonesia.
"Mahasiswa wajar prihatin dan
nyatanya banyak yang frustrasi
melihat realitas proses. Pemiskinan
secara sistematis attas kaum buruh
kita. Mahasiswa sebagai calon
pekerja atau buruh pun menyatakan
solidaritas atas nasib pekerja buruh
kita," kata Ketua Komite Advokasi
Rakyat Presidium Pusat Gerakan
Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI), Muh Item.
Karenanya, ia mengajak seluruh
elemen mahasiswa dan rakyat agar
terus membangun kesadaran untuk
berjuang serta melakukan aksi-aksi
politik menuntut perubahan gaya
kepemimpinan nasional yang
cenderung lebih memihak kepada
sistem kapitalis liberal.m
Sementara itu, salah satu Ketu
Pengurus Besar (PB) Pergerakan
Mahasiswa Islam Indonesia (PMII),
Adien Djauhari menyatakan,
pihaknya mengharapkan adanya
kebijakan Pemerintah yang semakin
pro pekerja dan kaum buruh pada
umumnya.
"Karena, merekalah salah satu
sokoguru pembangunan bangsa
yang perannya signifikan dari waktu
ke waktu," ujarnya.
Sedangkan Presidium Dewan
Ppimpinan Pusat (DPP)
Perhimpunan Mahasis Katolik
Republik Indonesia (PMKRI), melalui
seorang ketuanya, StefanusAsat
Gusma, mengungkapkan, para
kadernya telah turun ke jalan
bersama massa aksi buruh sejak
Jumat (30/4) kemarin d Bandung.
"Aksi solidaritas para aktivis PMKRI
dilakukan sebagai bentuk
keprihatinan atas perlakuan tidak adil
selama ini, karena hidupnya yang
semakin suram, sementara
Pemerintah dan dunia usaha
menikmati fasilitas hidup enak,
malah dengan
berkolaborasi ,mengemplang`
pajak," ungkap Humas PMKRI,
Midian Sihotang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar